Minggu, 04 April 2010

Seminar Sastra


PENGALIH WANAAN SENI
(Sapardi Djoko Damono di Kota Teluk Palu)
: Hudan Nur



KEDATANGAN Sapardi Djoko Damono (SDD) ke Palu, Sulawesi Tengah dalam rangka Seminar Sastra Bandingan untuk masyarakat sastra, penikmat sastra, guru, dosen, mahasiswa, dan seniman Palu, 29 Maret 2010 bertempat di Cita Mulia Hotel Palu membawa cita baru dalam memaknai sastra di era kekinian, terlepas dari kacamata kontekstualitas.
Berangkat dari karya-karya Barat, pada masa 2000 SM dapat kita rasakan perbedaan dalam penyampaian sebuah karya (sastra) dalam niat memanusiakan manusia dan menjunjung tinggi nilai persamaan dalam kebudayaan. Ada banyak epos di dunia ini, begitu juga cerita dan legenda yang nampaknya mempunyai persamaan kisah yang tidak jauh berbeda, seperti: Odypus dan Sangkuriang, Romeo & Juliet dan Laila-Majnun, dan lainnya. Betapa menakjubkannya?
Pada perkembangannya alih wahana menurut SDD merupakan perubahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian lainnya. Sehingga apapun bentuk kesenian dapat diubah menjadi bentuk kesenian yang lain, contohnya: puisi lahir dari lukisan, novel ditulis dari gerak tari, dan film dibuat dari karya novel.
Tradisi lisan yang membudaya di nusantara kita ini sudah selayaknya kita tanggalkan. Betapapun verba volant-schrifta manent, dan akan terus menerus hidup sepanjang zaman. Perlu kita contoh negara-negara luar sana yang apapun tercatat dalam tulisan. Ada tiga hal pokok dalam alih wahana: Enkranasi (pengubahan fiksi, puisi, dan drama), Novelisasi (pengubahan drama atau fil menjadi film), dan musikalisasi (pengubahan puisi menjadi lagu).
Sehingga, apapun itu bentuknya tulislah apa yang bisa ditulis sementara kita masih punya kesempatan untuk menjaga kesepemahaman, menjaga eksistensi dan akan selalu ada mesti kita sudah tiada nanti. Sastra lisan, seperti ketoprak dan pewayangan sangat disayangkan karena selama ini tidak pernah ditulis dalam bentuk naskah. Pelakonan berjalan adanya tanpa mengikuti arus-alur yang dibuat.
Seyogianya, harus kita biasakan menulis itu untuk melawan kesimpang-siuran data di era mendatang!

ada yang menanggalkan pakaianmu satu demi satu
mendudukanmu di dpean cermin dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini?

ada yang sedang diam-diam menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu

ada yang sedang diam-diam menjadi dirimu

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI