Sabtu, 18 Oktober 2008

Puisi Shah Kalana Lailla Haji

IBU, ITU PASTI!

aku dikandung

letih

lelah itu pasti

sabar

kau terima

melahirkan aku

sakit

perih itu pasti

ikhlas

kau terima

mengasuh aku

kantuk

pusing itu pasti

ridho

kau terima

membesarkan aku

kesal

marah itu pasti

tenang

kau terima

mendidik aku

panas

dingin itu pasti

gembira

kau terima

kelak,

menikahkan aku

haru

bangga itu pasti

tetes air mata

kau terima

semua kau terima

itu pasti

tanpa minta kembali

kini,

kau pergi

tanpa apa aku

lunasi

dan itu pasti!

2006


INMEMOAR

risau air mata rengatkan senyum mata air tua butir butir derai berurai anak sungai menarak-an telaga kautsar wirid dan zikirku mengantar untuk selamanya kau reguk wangi surga nan sejuk telau balahindang songsong riang men-tasbihkan kemuliaan dunia yang hilang riak terbit barat menantikan seorang tamu tuhan pada lapaknya surga terbentang sayap hangat iringi pasrah bertautlah doadoa dalam langkah dedahkan tangis purba diperhitungan bulan bulan duka dilepas tak pegang pun tidak kem-bang jambu gugur lantak menyerak bumi bau semerbak menghamba pada yang Kul Hak iringkan cahaya ibu cahaya cahaya cahaya itu di kalbu fana fana fanalah diri yang kaku turutkan pada yang satu; Ya Hu dalam tangis seribu rindu rasul aku sandarkan aku sandar-kan diri pada buhul aku takdirkan nasib di tihang ushul pijarpijar mataku di cahaya ruhul hakkul hakkul hakkul risau air mata tua kering kan mata air telaga aku hanyutkan puasa aku larutkan air mata hingga waktu terbentang lebar hutang melahirkan tak kuasa aku bayar walau sejarah tak pernah kau papar dari petang hingga terbit fajar aku lena kasihmu ketika sadar dirimu ibu aku amparkan doa di beledunya pusara duka padami ibu aku pang-gulkan kepergianmu di pundakku yang lemah dan biru aku kuatkan kakiku yang mudah goyah aku bulatkan hatiku yang seing patah dalam tahlil aku sayatkan beribu pohon ampun di keningmu aku sadapkan sebejanasebejana air madu sir kalbu yang tetes di napasmu aku lelahkan langkah air mata ketika tapaktapak senja luluh di cakrawala mengering bibir dari zikir kaffah tibalah waktu berpisah untuk ber-temu di padang mahsyar tempat semua hamba berikrar tak siapa tak siapasiapa semua hamba siasia mengaku diri taqwa yang wara ibu aku titipkan salam pada kekasihmu di sana aku ingin senyum rindunya antarkan harapan yang kelana dirimu ibu kini engkau satu dalam timangnya!

2006

DO’AKU TERKABUL SUDAH

ketika sekali waktu aku berdoa

aku rasa diriku sangat kemaruk dan tamak

lalu,

aku ingin ketenangan

kantuk sedikit datang padaku

aku ingin keakraban

sakit datang padaku

aku ingin terhormat

waktu lima datang padaku

aku ingin amal pahala

batang usia datang padaku

aku ingin taqwa

kesibukan datang padaku

aku ingin iman

besi batu datang padaku

aku ingin islam

sebuah pilihan datang padaku

dan,

aku ingin segalanya dunia ini dariMu

tapi Kau hanya beri aku satu nasihat alamMu

Kau beri tidak yang aku inginkan

tapi Kau tahu itu

walau tampak serakah

do’aku terkabul sudah.

2007

DEFACTO

Seandainya politik itu kejahatan maka;

Misal 1, akan aku buat seperti emas agar jadi arloji biar jamku terlihat tepat waktu dengan janji

Misal 2, akan aku buat seperti berlian agar jadi pulpenku biar terlihat tidak salah saat meneken keputusan

Misal 3, akan aku buat seperti kristal agar jadi kacamataku biar tampaknya dapat melihat jelas aspirasi rakyat

Misal 4, akan aku buat seperti wol dan sutra agar jadi setelan jasku biar orang tidak kira aku sembunyikan borok

Misal 5, akan aku buat seperti kulit agar jadi sepatu dan sarung tanganku biar orang tidak kira aku sembunyikan cakar musangku

Misal 6, akan aku buat seperti dana sosial biar aku terlihat kaya untuk menutupi segala kepelitan dan korup-korupku

Misal 7, akan aku buat seperti karet agar jadi kondomku biar aku dapat memperkosa hak-hak rakyat tanpa kebocoran

Seandainya politik itu kebaikan maka;

Tak bisa aku bayangkan yang lain kecuali cuma satu misal, akan aku buat seperti sabun cuci agar jadi pembersih WC dan cebokku biar kamar kecil, alat kecil dan lubang kecilku bersih dari taik dan bau!

2006

ANAK SI MISKIN DAN AYAM GORENG TETANGGA

aduh mak perutku lapar

tadi aku lihat tetangga potong ayam

sekarang aku mencium wanginya mak

aduh mak harumnya

apa kita akan diberi sepotong dua

nantinanti beli ayam juga ya mak

aduh mak suaranya

enaknya kalau dimakan lagi panaspanas

dengar dengarkan suara gorengannya

aduh mak aku tidak bisa tidur

nantilah aku tidur kutunggu saja

siapa tahu tetangga ingat kita mak

aduh mak baunya

bila saja tetangga tahu kita bangun

bisa jadi kita makan kakinya atau kepalanya mak

aduh mak jika bapak ada

bapak bisa bawa ayam terus

kitakita boleh makan besar seperti mereka ya mak

aduh mak mereka makan

kenapa mereka tak tahu kalau kita lapar juga

andai saja ada sisanya aku tunggu mak

aduh mak kita tak diberi

lahap sekali tetangga makan

kita tidak diberi barang sedikit walaupun sisa mak

aduh mak anjingnya ikut makan

kenapa ya tetangga lupa sama kita

enak jadi anjing saja tidak akan kelaparan mak

aduh mak biar aku tunggu

biar saja bekasbekas anjing itu aku tunggu

barangkalai anjing tetangga ingat sama kita mak

aduh mak aku tidak kuat

perutku jadi berbunyi dan liurku menetes

kalau tetangga datang bangunkan aku mak!

1996

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI