Senin, 25 April 2011

#KOINSASTRA DAN HARI BUKU SEDUNIA DI PALU

Gerakan Aliansi Peduli Sastra (23/4)


PUSAT Dokumentasi Sastra Hans Bague Jassin Jakarta yang terancam tutup karena tidak mempunyai biaya perawatan atas puluhan ribu buku sastra ini mengundang simpati dari komunitas yang menyatakan dirinya pemerhati dan pemeduli sastra. Bertepatan dengan hari buku internasional (23/4), serentak kawan-kawan se-Indonesia yang menamai forum #koinsastra ini unjuk aksi dalam penggalangan donasi.

Tak terkecuali dengan rekan-rekan di Palu (Sulawesi Tengah) mereka menamai dirinya sebagai Aliansi Gerakan Peduli Sastra. Pada sabtu kemarin, kawan-kawan yang dimotori Nombaca Palu (Neni Muhidin) menggelar Diskusi Buku "Menggugat Kebudayaan Tadulako dan Dero Poso", display dan bazar buku, yang mana dari penulis buku Jamrin Abubakar tersebut menyumbangkan 50 persen hasil jual bukunya untuk #koinsastra PDS HB. Jassin

Acara ayang diakhiri dengan pembacaan sejumlah puisi oleh penyair senior Palu tersebut, mengundang sedikitnya 60 simpatisan dari berbagai elemen masyarakat. Kegiatan yang bertempat di Taman Gor Palu itu, menjadi perhatian sejumlah media-media, seperti ANTARA, televisi-televisi lokal, media cetak setempat, dan rekan jaringan film independen (JALIN).

Dalam diskusi buku yang menjadi fokus acara selain donasi itu, Penulisnya Jamrin Abubakar banyak sekali mendapat respon. Baik yang bersifat masukan maupun ajakan untuk sama-sama menelaah lebih lanjut, mitologi pahlawan megalit dan kebudayaan Tadulako. Apakah kebudayaan Tadulako yang secara domisili bisa mendominasi seluruh etnis yang ada di Sulawesi-Tengah? Uniknya dalam buku tersebut, ada dua hal besar yang diusung yakni Kebudayaan Tadulako dan Dero POso. Tetapi, nampaknya para perserta diskusi lebih tertarik kepada Kebudayaan Tadulako, sebuah ide oleh Rusdy Toana yang dikecam oleh sejumlah tokoh karena dikhawatirkan justru akan memecah etnis yang ada sekarang.

Mengingat, buku tentang Sulawesi Tengah sangat langka, maka TS. Atjat seorang Dosen Fakultas Sastra Universitas Al-Khairaat menghimbau suapaya nantinya buku-buku yang dibuat oleh Jamrin Abubakar menjadi pemicu bagi penulis yang lain untuk berkarya. Sebelumnya Jamrin juga telah merilis bukunya "Orang Kaili Gelisah". Hampir keseluruhan tulisannya, penulis yang notabenenya adalah jurnalis itu menulis tentang budaya, sastra, dan seni di Sulawesi Tengah.

Oleh pemrakaarsa kegiatan, Neni Muhidin berharap dengan adanya diskusi tersebut masyarakat Palu yang dominan bertradisi lisan dapat 'melek' literasi. Dengan bukulah gerbang manusia membuka cakrawala pandangnya dan mendialektikakan kemanusiaan. Pemilik Perpustakaan Mini Nemu Buku itu, mengakui minat baca orang Palu masih rendah. Ia berharap suatu saat, orang-orang Palu berjejal-jejal datang ke perpustakaan daerah maupun miliknya.

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI