Sabtu, 17 Januari 2009

Palestina, Kebodohan Bangsamu Sendiri

Salam,
Ketika (masih) terjadi hiruk-pikuk pergolakan politik Israel-Hamas Palestina. Saya membesut di kediaman sendiri. Whateverlah, itu murni persoalan politik Boleh kita menilik konflik yang terjadi di beberapa daerah di bumiku, Kalimantan! Ketika setiap daerah mencibir sukuku 'yang mereka katakan kaum kanibal' betapa ngilunya hatiku?
Pembantaian-pembantaian dilakukan oleh keluargaku terhadap suku-suku yang merasa lebih terhormat dan pandai! Katakanlah 'jawa'. Orang Kalimantan disebut bodoh. Kami diam saja. seperti puisi ini:

Juga ketika mereka duduki tanah leluhur ini

Kita tidak diberi pilihan lain

Selain mencoba bertahan

Dan ketika mereka adakan penggusuran

Kita tidak diberi pilihan lain

Selain terus berjaga

Tapi ketika mereka mulai main pukul

Kita tidak diberi pilihan lain

Selain berkeras melawan



Ketika suku tersebut melakukan intimidasi, sekaligus perusakan terhadap apa yang telah dikaruniakan Tuhan untuk dijaga datu-datu kami, pembantaian terjadi... Sukuku marah. Sebab sudah terlalu sering orang-orang pendatang (suku asing) itu membuat kekacauan di tanah kami. Bumi Kalimantan yang Tercinta!
Nah, begitu juga ketika aku mengenal watak suku bangsa arab. Yang serta merta menyombongkan dirinya sebagai golongan ter-paling- golongan lux dan dijamin masuk surga. Hahaha. Apalagi yang membuatku berang, ketika mereka menduduki ranah Kalimantan lalu suatu ketika hadir di tengah-tengah kegiatan-mereka selalu berkelompok-dan selalu merasa lebih terhormat-lebih segalanya

Begitupun halnya ketika anak suku bangsa Yahudi memeluk agama Islam, apa yang terjadi? mereka tetap dengan bangganya mengolok-olok suku bangsa lain dan meninggikan derajatnya! Huh!
Ketika saudara sebangsanya sendiri mengalami perang. Apa yang terjadi???
Sikap apa yang diambilnya? Masa bodohkah?
Akhirnya saya sadar, mereka---suku bangsa mereka---arab--adalah suku bangsa yang egois, suatu saat kemurkaan Allah akan menggelegar... salah satunya Perang Israel dan Palestina...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Imam Mahdi dulu nang kaluar, hanyar beperang kita (palestina) melawan israel...

satumat lagi cil..satumat lagi..

Ya Allah... "Yaum Ad-Diin" yang Kau janjikan sudah di depan mata ternyata...

Unknown mengatakan...

terimakasih atas tulisan ini, saya cukup dapat mengerti bukan berarti tak peduli paling tidak ada seseorang yang dapat menjelaskan siapa dia dan siapa saya. Apa saja yang telah dilakukannya, dan apa pula yang telah saya lakukan.

AP Tour mengatakan...

Kesukuan atau kebangsaan sebenarnya lebih rendah derajatnya, sebab cenderung jahiliyah. Dalam Islam, persaudaraan yang sebenarnya dan hakiki adalah karena seiman seagama.
Jika tak ada kesedihan di hati, bilamana kaum Muslimin Palestina diinjak-injak hak hidupnya, maka perlu kita pertanyakan, dimanakah keimanan kita sekarang ini...Salam

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI