Kamis, 26 Maret 2009

MAKLUMAT PENTING



FABEL


O… coba binatang berkenan. Berbusana baju manusia. Entah jas, safari, kebaya dan yang lain. Yang lumrah orang pakai.
O… coba binatang berkenan berkeliling pakai protokol, ajudan, bodyguard. Saatnya kuangkat sebagai menteri. Gajah menteri sosial, Kelinci menteri riset, Orangutan Menlu, Siamangnya Mendagri.
Gajah tinggi besar, pantas ngurus sosial. Agar rakyat nyangka, betapa tinggi besar perhatiannya pada keadilan sosial, kuping gajah sangat lebar sekali agar rakyat nyangka ia sangat peduli. Ia selalu ingin mendengar soal keadilan sosial. Yang penting jangan sampai dia cuma ambil pusing sekolah gajah di Lampung.
Kenapa Kelinci menteri riset dan teknologi? Karena saking banyaknya sangat banyak percobaan. Cobaan di negeri sendiri. Kalau rakyat nggak taha. Tidak tahan cobaan. Biar menteri sendiri, hayo, jadi kelinci percobaan.
Orangutan jadi Menlu, Siamang Mendagri. Kenapa kok Orangutan? Kenapa mesti Siamang? Tanya saja pada Kancil, yang sedang mencuri timun, beliau adalah Sekretaris Kabinet.
O… sori pak Kancil sedang sakit, Tanya saja sama pak Kambing, beliau itu menteri juga lho, menteri Kesehatan merangkap Sekretaris Kabinet Ad Interi, O ya kenapa kok Kesehatan? Karena kambing itu hebat lho, semua rakyat takut kolesterol. Rakyat takut stroke, persis takut amerika, nggak berani makan kambing, padahal kambing seluruh badannya kolesterol semua, gak papa tuh, jangan jadi kambing hitam.
Tikus ngurus Industri, Ular ngatur Jaksa, Bekicot Perumahan, Kuda menteri Wisata.
Tikus ngurus Industri tahukah kau kenapa? Supaya gudang-gudang tak digerogoti tikus, karena sungkan kepada pak menteri, yang masih terhitung sanak family sendiri.
Ular jadi Jaksa, itu sudah jelas, alasannya jelas, kenapa-nya jelas, itu sudah jelas. Karena jaksa perlu urat leher, urat leher panjang untuk terus menuntut siapa saja tak pandang bulu_leher ular sudah panjang karena sepanjang badannya leher semua.
Bekicot jadi teladan bawa rumah kemana-mana oooo pantes banget jadi menteri Perumahan, oooo sehingga rumah-rumah aman, nggak ada garong, oooo biar pak polisi nganggur…nemenin anaknya ngerjain pr.
Di tempat-tempat wisata , bayak kuda-kuda ngangkut anak-anak beputar-putar oooo senangnya, lebih senang lagi kalau menterinya yang kuda, turun ke bawah sendiri, turba turba, turun ke bawah, wah nanti anak-anaka akan cerita di kelas, di depan bu guru, “Bu, kemarin aku, di tempat wisata naik punggung menteri, menteri pariwisata, hebat ya… hebat ya…” ya pansti semua orang tergiur berwisata.
Kadal dan Kambing Hitam, Bunglon, Louhan dan Teri, Beo dan Kuda Hitam, semua kulantik sebagai menteri. Walau kerja tak becus, tapi yang yang paling cocok. HEWAN GAMPANG DIURUS, LEBIH SUSAH DISOGOK!

…. Demikianlah sumbangsih pra pesta demokrasi yang saya kutip dari karya seorang Maestro Sujiwo Tejo. Meski terkesan prontal, tetapi inilah anekdote nyata yang cukup relevan dengan suhu di Nusantara. Ketika Tuhan menciptakan Flora, manusia lebih memilih Fauna untuk dicontoh, tetapi lebih lajut kalau boleh kita berpikir lebih intens, binatang lebih baik daripada manusia. Terlepas bekal akal yang sudah dikarunianya yang bisa meramu pekerti, manusia kehilangan bentuk dalam kadar makna manusia itu sendiri! Menjelang PEMILU 2009, ada kabar gembira bagi para caleg yang stress… gagal dalam Pemilu 2009 yakni telah dibukanya pengobatan alternatif, silakan menghubungi ABAH GOLPUT di www.gilasi@njing.puas.om
Sementara kampanye terbuka yang menghabiskan dana yang tak kalah besarnya, melibatkan artis-artis erotis dalam menarik simpatisan, sementara di belahan Indonesia korban Lapindo belum mempunyai tempat tinggal, dengan segala keterbatasan dan pengembirian atas pemerintah bahkan Gubernur Jatim yang baru saja terpilih! Euphoria Indonesia dalam Kategori sangat memprihatinkan. Saatnya kita semua merenung dengan hati. Buka mata lebar-lebar. Tanya diri kita. Apakah masih ada perjungan yang mengatasnakan rakyat tanpa embel-embel selain kawan-kawan mahasiswa dan aktivis???

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI