Selasa, 02 September 2008

Sekadar Nujuman

PRESIDEN INDONESIA: 2009-2014

TAK ayal temanku mantan narapidana yang sampai hari ini masih diburu aparat tetap bersikeras kepadaku. Baru seminggu ia pulang ke ranah Banjar karena harus mendekam, mempertanggungjawabkan ke hadapan mahkamah agung. Untungnya ia banyak kenalan anggota dewan dan pengacara seperti, Bang Ruhut Sitompul, Ocha Kaligis, dan lain-lain. Akhirnya lolos dari tuntunan yakni masuk bui_jeruji besi. Kami selalu sepakat bahwa setia manusia berhak mendapatkan kebebasan, bebas atas apapun memilih dan mengambil tindakan dalam perikehidupan.

Tak ada yang menduga, kawanku yang satu ini adalah pengacara muda di Banjarmasin, meskipun demikian ia sangat aktif dalam kegiatan mahasiswa, salah satunya Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Hari ini ia menelepon aku. Sudah lama sekali kami tidak berkomunikasi. Ternyata selama di Jakarta sana, telepon genggamnya sempat hilang. Mungkin juga dilang selama perjalanannya antara Bantul-Jogja-Solo-Surabaya-Bandung atau netahlah selama pengejaran aparat pasca aksi mahasiswa di depan kantor DPR RI tanggal 26 Juni_aksi prontal-anarkis-destruktive yang membuat berang aparat. Sekarang dia ada di rumah sakit, menjaga tantenya yang sekarang menderita komplikasi. Kau tahu kamar yang ditempati tantenya adalah kamar yang pernah aku tempati semasa sakit akibat kecelakaan dulu dan besok ia harus membawa tantennya ke RS Pertamina Jakarta dengan helikopter. Mudah-mudahan tantenya bisa tertolong. Meskipun demikian ia sempatkan untuk menelepon aku. Tak ada canda riuh seperti dahulu. So hangira jo pokekea!

Jejaknya yang dikenal oleh kalangan aktivis Kalimantan dan Orator Gerejawan membuat banyak kenalan yang mengajaknya untuk bergabung dalam kancah perpolitikan. Hingga saat ini, ia tercatat sebagai caleg dari salah satu partai politik. Padahal kalau kita melihat tampang dan penampilannya tidak mencerminkan sama sekali-sebagai caleg. Dia orang timur Indonesia yang menjunjung etika dan budaya timur meski jejaknya di ranah Ambon sana sangat menimbulkan prahara sebab sebagai marga manokute yang mengharapkan kemerdekaan RMS sempat meresahkan keamanan setelah tragedi beberapa tahun yang lalu.

Aku bercerita padanya bahwa ada partai yang menawari aku untuk menjadi caleg bahkan partai itu menjanjikan untuk aku duduk sebagai mentri jika oposisi menjadikan dirinya sebagai presiden Indonesia ke depan. Aku terperangah ketika ditawari hal tersebut, kebetulan partai itu belum ada di Banjarmasin. Suatu peluang besar bila aku membuka cabang partai itu di sini, kesempatan menjadi calegpun masih terbuka sebab KPU Kalimanyan Selatan masih bermasalah dan belum disahnkan secara de facto. Kita masih kalah dengan propinsi lain di Kalimantan seperti Kalimantan Tengah. Dia bercerita kalau persaingan ketat dari bilik politik yang diamatinya akan terjadi antara Prabowo dan Sutioso. Lihat saja, gerindra habis-habisan dalam upaya sosialisasi ke masyarakat tidak hanya di media cetak dan eletronik tetapi ke masyarakat pelosok. Melalui partai gurem yang mengusungnya dan bokingan beberapa tokoh di Indonesia, ia berhasil menarik simpati masyarakat. Tetapi kawanku ini pecaya, betapapun ketatnya persaingan SUTIOSO-lah yang bakal menjadi presiden Indonesia ke depan. Dia berani menjamin bahkan kalau terkaannya salah, ia berani memotong rambut gondrongnya. Aku hanya terkekeh-kekeh di telepon ketika dia mengutarakan hal tersebut. Tapi bagiku, siapapun presiden di negeri ini tak bisa membawa perubahan secara menyeluruh. Lihat saja kelak! Aku janji jika itu terjadi aku berani memotong rambutku seperti kawanku tadi!!!

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI