Kamis, 04 September 2008

SASTRA KOTA---KSI BJB

DIANTARA DILEMA KSI (KOMUNITAS SASTRA INDONESIA) BANJARBARU



TAK dapat dipungkiri kehadiran sebuah lembaga yang menaungi elemen pendukung masing-masing ornamen termasuk silogisme minor. Seperti halnya orang yang bermimpi menjadi saudagar kaya atau presiden atau apalah namanya. Namun tak semua orang dapat merengkuh dan mewujudkan keinginan masing-masing tersebut, bukan?

Ada banyak daerah di Indonesia, berkepulauan namun tak semua dapat terjamah oleh lingkup komunitas yang saya tuliskan di atas. Apa sebabnya? Bahana dan keterasingan informasi masih sulit diakses oleh masyarakat luas, sebut saja masyarakat pelosok. Ada daerah-daerah tertentu yang sebenarnya haus akan tentamen tersebut tapi malah kebingungan harus menyalurkan kemana? Maka terkerangkenglah ia ke dalam biduk diam. Syukurlah kami dilahirkan di sebauah kota yang tidak semua orang mengenalnya_kota kecil yang bahkan di peta saja tak disebutkan. Banjarbaru namanya. Pergolakan hidup dan semaraknya kota-kota sekitarnya berawal dari tempat ini. Sebab, Banjarbarulah persinggahan orang-orang pendatang yang mencoba bersama menggaet rezeki di teras kota yang berslogan Kota Idaman. Entahlah?

Kota ini lama kelamaan menjadi pusat perhatian kawan-kawan khususnya pemerhati sastra tak terkecuali; teater, tari, lukis, dan lain-lain yang bernotaben di Kalimantan Selatan. Ada banyak pergolakan yang tumbuh dan berakar dari daerah ini, anehnya kota ini mampu mempengaruhi kota-kota lainnya yang ada di Kalimantan Selatan. Dulu pernah terjadi, ketika tour SBSB oleh majalah horizon 2004 Banjarbaru tak dicantumkan sebagai tuan rumah malah kota-kota lain yang dedikasinya kurang. Padahal di kota inilah berkumpulnya orang-orang aneh yang memanggul seni sebagai landasan hidup. Mereka berani mempertarungkan apa yang dipunya hanya untuk menghidupi seni.

Lalu, pada tahun-tahun terakhir ini. Pamor kota ini mulai terangkat seiring arus teknologi yang memancarkan Kota Empat Dimensi ke dalam mind set sastrawan yang ada di seluruh nusantara. Begitupun dengan terbentuknya KSI Cabang Banjarbaru. Hanya saja saya kurang tahu tersebut, ketika itu saya masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Banjarmasin. Saya hanya lihat melalui sebuah koran tentang pemberitaan terbentuknya KSI Banjarbaru.

Nampaknya ini akan jadi papakerma bagi kehidupan sastrawan khususnya di kota ini. Bagi saya, apa dan bagaimanapun tak perlu terlibat dalam urusan orang. Cukup urusi diri saya sendiri dan terus menulis untuk mengukir dunia[]

Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI