Minggu, 13 November 2011

FILM TJI DURIAN 19-RUMAH BUDAYA YANG DIRAMPAS


Film ini mengisahkan pengalaman para seniman Lekra yang sempat tinggal berkantor, dan berkreasi di Jalan Tjidurian 19 Cikini, Jakarta Pusat. Rumah kantor milik kepala rumah tangga Lekra, Oey Hay Djoen, tersebut dirampas, diduduki, kemudian dijual ke pihak lain oleh aparat Negara Orde Baru. Sekarang telah berubah menjadi gedung mewah bertingkat dengan fungsinya yang baru pula. Perampasan gedung dan penguburan ingatan berlangsung secara terstruktur dan sistematis oleh penguasa Orde Baru, sehingga terjadi kesenjangan dalam lintas perjalanan sejarah negeri ini. Amrus Natalsya, Amarzan Ismail Hamid, S. Anantaguna, Hersri Setiawan, Martin Aleida, Putu Oka, dan T. Iskandar AS menceritakan langsung pengalaman mereka dengan jujur serta rasa kehilangan yang mendalam. Di rumah budaya tersebut mereka tidak hanya menghasilkan karya mereka, tetapi juga menjalin kesetaraan, memperdebatkan estetika, politik dan ideologi. Dalam film ini menyiratkan perjuangan Pram dan Utuy yang juga berliku.


Tidak ada komentar:

TERIMA KASIH ANDA MENGUNJUNGI BLOG SAYA. HARAPAN JUMPA LAGI